Rabu, 09 Mei 2012

Aplikasi Zodiak Berbasis Android

Pada pembuatan aplikasi ini penulis mencoba memberikan aplikasi pencocokan zodiac yang diberi nama Zodiac Match. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan agar pengguna bisa memprediksi hubungan dengan pasangan yang bisa dilihat dari hasil pencocokan menggunakan aplikasi ini. Dalam aplikasi ini pengguna juga bisa mengerti akan pribadi dari pasangan melalui karakter masing-masing zodiak.

Cara kerja aplikasi ini secara umum, yang dijelaskan sebagai berikut :
a.    Pertama kali saat aplikasi diakses akan muncul menu utama dengan pilihan Menu, Help, dan About, tampilan ini menjadi tampilan menu awal untuk aplikasi ini.
b.    Jika pengguna memilih pilihan pertama, yaitu menu, maka pengguna akan melihat dua pilihan lagi, yang pertama adalah ramalan pribadi dan yang kedua apadalah pencocokan.
c.    Jika pengguna memilih Ramalan Pribadi, maka akan tampil pilihan list dengan nama kedua belas zodiak, dimana jika salah satu zodiak dipilih, akan tampil tentang pribadi masing-masing karakter berdasarkan zodiak.
d.    Jika pengguna Pencocokan, maka akan tampil pilihan list dengan nama kedua belas zodiak, dimana jika salah satu zodiak dipilih, akan tampil form yang meminta pengguna untuk memasukan zodiak pasangan. Jika pengguna memasukan zodiak pasangan dengan benar, maka akan terlihat hasilnya.
e.    Dari form dimana pengguna diminta memasukan zodiac pasangan, jika pengguna menekan tombol ‘Kembali ke Menu’, maka tampilan akan kembali ke pilihan dua belas zodiak.
f.    Pada tampilan menu awal jika pengguna memilih pilihan’Help’, maka akan tampil cara penggunaan aplikasi ini, sedangkan ‘About’, akan menampilkan tentang aplikasi, dan ‘Keluar’, maka aplikasi akan berhenti (keluar dari program) dan langsung keluar ke menu default dari Andorid


Rabu, 18 April 2012

Konsep Dasar Name Service

Dalam sistem terdistribusi, name service digunakan untuk menunjuk ke suatu sesumber yang beragam dan tersebar seperti komputer, layanan (services), file, remote object, use yang dapat memudahkan pengguna.

Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
– URL untuk mengakses suatu halaman web.
– Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.

Selain itu name service juga merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Kebutuhan akan penamaan juga memicu munculnya layanan penamaan (Naming Services) yang menyediakan mekanisme dan struktur penamaan objek itu sendiri. Contohnya DNS (Domain Name Service), X.500, COBRA, dan GNS.


Name Service and the Domain Name System
Suatu name service dapat menyimpan kumpulan satu atau lebih kontek penamaan yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek, seperti user, komputer, services dan remote object.

Yang dibutuhkan dari suatu Name Services adalah :
– penamaan unik yang standard
– scalability
– consistency
– performance dan availability
– mudah menyesuaikan terhadap perubahan
– perlindungan kegagalan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, sebuah name server setidaknya dapat menerapkan mekanisme berikut :
o Partitioning
- Tidak ada satu name server yang dapat menyimpan seluruhnama dan atribut untuk seluruh jaringan.
- Data nama dipartisi berdasarkan domain.

o Replication
- Sebuah domain biasanya memiliki lebih dari satu name server
- Untuk meningkatkan availability dan performance

o Caching
- Sebuah name server dapat melakukan mekanisme caching terhadap data nama dari name server lain
- Hal ini dilakukan untuk mencegah operasi permintaan sama berulangulang

Name servers and navigation
Navigasi dan name servers di sini memiliki arti petunjuk pengaksesan nama data dari lebih dari satu name server untuk menyelesaikan suatu pemetaan nama (resolve a name). Yang didalamnya terdapat 3 metode, yaitu:
- Iterative Navigation
- Non-recursive, server-controlled
- recursive, server-controlled

1. Iterative Navigation

Agent tetap memegang kendali proses resolusi sebuah nama. Serve mengembalikan status resolusi dan alamat server yang harus dihubungi selanjutnya. Agent bekerja lebih keras dari cara pertama, dan perlu sedikit pintar.


Transitive Navigation hampir sama dengan resolusi rekursif. Return address dari agent diteruskan oleh server, sehingga jika informasi lokasi obyek ditemukan, informasi tersebut langsung diteruskan ke agent. Kelebihan : berkurangnya pengiriman pesan, server tidak perlu menyimpan status on going resolution. Kekurangan: pengirim tidak menerima ACK.

2. Non-recursive and Recursive server-controlled navigation

3. Rekursif

Adalah aktifitas berpindah dari server ke server, shg nama selalu di-resolve dalam konteks yang baru. Multiple servers transparan bagi name agent. Agent tidak sibuk. Servers harus menyimpan return address untuk setiap outgoing lookup, dan secara keseluruhan bekerja keras.

Selasa, 03 April 2012

Software, Teknologi dan Bahasa Komunikasi Agent

Dapat ditarik suatu definisi agen yang merupakan rangkuman dari beberapa definisi yang telah dikembangkan para pakar agen. Definisi agen yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu perspektif user dan perspektif sistem. Dalam perspektif user agen merupakan sebuahsoftware yang bertindak selaku perantara/agen atau broker bagi useryang memungkinkan user untuk mendelegasikan tugas kepadanya serta melakukan pekerjaan seperti yang diperintahkannya. Sedangkan dalam perspektif sistem, agen dapat mengenali lingkungan kerjanya dan memiliki sifat-sifat keagenan. Sifat-sifat yang harus dimiliki agen adalah sebagai berikut (Lange, 1998) :


1. Menyatu dengan lingkungannya

2. Memiliki sifat-sifat yang dimandatkan antara lain:



  • Reactive – dapat merasakan perubahan pada lingkungannya dan bertindak sesuai dengan perubahan lingkungan tersebut.
  • Autonomous – memiliki sistem kontrol terhadap tindakannya sendiri.
  • Goal-driven – bersifat pro-active untuk mencapai tujuan
  • Temporally continuous – dapat melanjutkan proses eksekusi di tempat lain.

3. Memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat berikut
  • Communicative – dapat berkomunikasi dengan agen lain
  • Mobile – dapat berpindah dari satu host ke host lain
  • Learning – beradaptasi sesuai dengan pengalaman sebelumnya
  • Believable – dapat dipercaya pada tingkatend-user, agen tidak akan merusak datauser.


Teknologi


Adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Ada tiga klasifikasi data dari kemajuan teknologi yaitu:

  • Kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress) Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological progress) Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving technological progress) Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.

Mobile Agent

Mobile agent ialah agen yang mempunyai kemampuan berpindah-pindah dalam jaringan (contohnya pada jaringan World Wide Web), berinteraksi dengan host-host asing, mengumpulkan informasi berdasarkan pengguna, dan mengembalikannya ke pengirim setelah melakukan tugasnya. Mobile agent ini diimplementasikan oleh remote program. Hal-hal yang berkenaan dengan pemrograman remote juga dapat diterapkan pada mobile agent seperti :
Penamaan Program – memberikan nama kepada agen untuk membedakannya dengan agen yang lain
  • Autentifikasi program – autentifikasi implementor dari program agen.
  • Migrasi Program – memindahkan program dari satu mesin ke mesin lainnya
  • Keamanan Program – memastikan program tidak merusak mesin pengeksekusinya.
Salah satu contoh mobile agent ialah agen monitoring data stok dan penjualan yaitu agen yang secara mandiri bertugas untuk memonitor perubahan data, melaporkan kepada pengirimnya jika terjadi perubahan data pada basis data yang dimonitor. Agenmonitoring sangat berguna bagi sistem yang mengalami perubahan secara dinamis, dimana perubahan data tersebut mempunyai pengaruh yang besar pada sistem secara keseluruhan. Dalam implementasinya agen jenis ini dapat menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) maupun ATP (Aglets Transfer Protocol) untuk mengakses informasi di dalam basis data yang terhubung dalam jaringan web. Sedangkan untuk mengakses ke basis data dapat digunakan KQML atau bahasa komunikasi agen lainnya untuk komunikasi antar agen.

Bahasa Komunikasi Agent

Komunikasi antar agent terjadi ketika mereka akan menyampaikan pesan atau informasi tertentu. Dalam berkomunikasi, agent memiliki cara tersendiri yang simulasinya dapat kita lihat pada pemakaian netlogo. Komunikasi bisa di definisikan sebagai proses bertukar informasi antar agent. Agent memperlihatkan cara berkomunikasinya ketika akan menyampaikan informasi pada agent lainnya.
Bahasa di definisikan sebagai satu set simbol yang dikomunikasikan oleh agent untuk menyampaikan informasi. Dalam artificial intelligent bahasa manusia sering disebut bahasa alami sebagai pembeda dengan bahaa pemrograman komputer. Bahasa juga didefinisikan sebagai satu set aturan sosial bersama yang diterima dan dibatasi oleh aturan tata bahasa.

Label:

Selasa, 20 Maret 2012

OSI (Open System Interconnection)

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :


1. Physical Layer

Physical layer memiliki fungsi sebagai merepresentasikan sinyal elektrik yang diterima dalam angka logika 0 atau 1. Sinyal inilah yang mentranmisikan data yang melalui kabel dengan bentuk bit-bit biner. Physical layer ini digunakan pada device (peralatan) pada jaringan yaitu hub, reapeter, dan Network adapter (NIC).

2. Data Link Layer

Data link layer memiliki tugas utama yaitu sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.

Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.

Device yang menggunakan konsep data link layer yaitu Bridges dan Switch.

3. Network Layer

Layer ini memilki tugas menangani masalah pengiriman paket data dari computer pengirim ke computer penerima. Pada layer ini, hal yang paling berperan dalam pengiriman paket yaitu IP (Internet Protocol). Disini, layer akan menentukan IP pengirim dan IP penerima paket data sehingga paket yang dikirim tidak mengalami salah sasaran atau tujuan. Selain itu, layer ini juga berguna untuk mengatasi masalah IP dimana IP yang berbeda dapat melakukan koneksi dengan baik. Device yang menggunakan layer ini adalah router.

4. Transport Layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di komputer penerima dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Selain itu, layer ini juga memastikan bahwa paket yang dikirim tidak error.

Pada layer ini, menggunakan protocol yang dikenal dengan TCP (Transmission Control Protocol) dan SPX.

5. Session Layer

Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

6. Presentation Layer

Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Window NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).

7. Application Layer

Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.

Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Contoh protocol pada aplikasi layer, yaitu DNS, FTP, HTTP, SMB ,Telnet, SMTP dan sebagainya.

Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
- http://aadfirephoex.blogspot.com/2008/06/osi-open-system-interconnection.html

Rabu, 14 Maret 2012

Model Sistem Terdistribusi

Sistem terdistribusi merupakan sebuah sistem yg komponennya berada pd jaringan komputer. Komponen tsb saling berkomunikasi & melakukan koordinasi hanya dgn pengiriman pesan (message passing).

1. Model Client Server
Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan.
• Client:
– Melakukan proses akses data
– Melakukan proses pengoperasian pada komputer lain
• Server:
– Melakukan proses pengaturan data
– Melakukan proses pengaturan resources
– Melakukan proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result

2. Model Multiple Server
• Service dapat disediakan oleh beberapa server
Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
• Server dapat menggunakan replikasi atau database terdistribusi

3.Model Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain.Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
• Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
• Caching:
– Menyimpan lokal untuk item yang sering diakses
– Meningkatkan kinerja
– Mengurangi beban pada server

4. model Mobile Code
• Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda
• Contoh: Applet

5. Model Peer To Peer
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer..

6. Model Mobile Agent
• Mobile Agent adalah sebuah program yang berpindah (termasuk data dan kode) dari satu komputer ke lainnya dalam jaringan
• Biasanya melakukan suatu pekerjaan otomatis tertentu
• Beberapa masalah :
- Authentication
- Permission dan keamanan
• Alternatif
- Mengambil informasi melalui remote invocation
• Contoh :
- Digunakan untuk install dan memelihara software pada komputer dalam suatu organisasi
- Membandingkan harga produk dari beberapa vendor

www. lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/sister2.pdf
www.scribd.com/hmdsq/d/27660443-Model-Sistem-Terdistribusi

Selasa, 15 November 2011

TOOLS FORENSIK (BAG.4)

è PDA Investigation

Software

Deskripsi

Paraben PDA Seizure

Alat forensik yang dirancang untuk menangkap data dan melaporkan data dari PDA. Paraben PDA Seizure adalah alat yang komprehensif yang memungkinkan data PDA yang akan diperoleh, dilihat dan melaporkan, semua dalam lingkungan Windows. Sekarang dengan dukungan USB.

Pilot-Link

Digunakan untuk mendapatkan isi dari ROM dan RAM dari Palms.

POSE

Emulator untuk Palms yang berjalan di desktop.

è Lab Tools

Software

Deskripsi

Nero Express

Software untuk burning CD dan DVD

WinRAR / WinZip

Software untuk mengkompresi

Windows NT/2000 Incident Response Tools

Program ini merupakan kumpulan alat yang mengumpulkan dan / atau analisis data forensik pada sistem Microsoft Windows. Anda dapat menganggap ini sebagai sebuah snapshot dari sistem di masa lalu. Seperti TCT, sebagian besar alat-alat yang berorientasi pada pengumpulan data daripada analisis. Ide IRCR adalah bahwa siapa saja dapat menjalankan alat ini dan mengirim output ke orang yang terampil forensik keamanan Windows untuk analisa lebih lanjut.

Unique

Menghilangkan duplikat catatan dalam sebuah file. Program ini akan mengambil sebuah file masukan diurutkan dan catatan copy ke output yang menemukan kejadian yang unik dari kunci semacam. Program ini melewati file input, dan ketika menemukan semacam kunci baru/unik dalam catatan itu salinan catatan bahwa untuk output dan mengabaikan semua catatan berikutnya yang berisi bahwa kunci jenis yang sama. Oleh karena itu, hanya satu catatan data per kunci semacam disalin ke file output.

Sterilize

Sterilize diciptakan dengan tujuan utama memberikan pemeriksa forensik dengan cara biaya yang efektif mensterilkan media yang akan digunakan untuk bekerja / pemeriksaan eksemplar.

è Tool forensik Cyber

Windows File Analyzer adalah sebuah freeware ber-platform Windows yang mampu membaca cache Windows seperti “thumbs.db”, prefecth, shortcut, dan “index.dat”. “Thumbs.db” adalah cache Windows yang berisikan data berupa history file gambar atau video yang terdapat dalam suatu folder agar Windows dapat menampilkan gambar maupun video tersebut secara thumbnail atau filmstrip. Prefetch adalah folder manajemen pemanggilan aplikasi di Windows, supaya proses loading/pemanggilan aplikasi dapat lebih cepat pada pemanggilan kedua. Shortcut adalah suatu pemicu aplikasi agar aplikasi tersebut dapat dijalankan tanpa harus terlebih dahulu membuka folder dimana aplikasi tersebut ter-install; bila diterjemahkan secara harafiah, shortcut adalah jalan pintas untuk memanggil suatu aplikasi. “Index.dat” adalah suatu file yang berisikan history/catatan aktivitas ketika sedang berselancar di dunia maya. Fungsi dari Windows File Analyzer adalah membaca keseluruhan isi cache Windows tersebut. Windows akan melakukan caching dari semenjak pertama kali Windows digunakan, dan pencatatan akan selalu dilakukan dari waktu ke waktu (baik itu ketika terjadi penambahan file maupun penghapusan). Informasi yang ditampilkan dari pembacaan cache tersebut berupa tanggal pertama kali file/shortcut tersebut dibuat, tanggal terakhir kali penggunaan, properties dan thubnail preview gambar maupun video, kapan suatu aplikasi ter-install hingga terakhir kali dijalankan, halaman web yang pernah dikunjungi, dan lain sebagainya. Dengan freeware ini, kita bisa mengetahui pernah ada-atau-tidaknya suatu file (seperti untuk membuktikan bahwa si pelaku memang sebagai penyebar-luas video kelakuan buruk beberapa selebriti Indonesia karena file tersebut tercatat pernah mendiami harddisk-nya), aplikasi apa saja yang dijalankan, hingga untuk mengetahui website apa saja yang pernah dikunjungi.

SC Magazine merekomendasikan DriveSpy dan EnCAse . DriveSpy beroperasi pada lingkungan DOS dan memberikan semua tool yang diperlukan untuk melakukan eksplorasi suatu media dan menemukan data yang relevan. EnCASE memiliki GUI yang menarik dan beroperasi pada image ketimbang bukti asli. EnCase juga mengikutsertakan fungsi pembangkitan laporan dan suatu feature yang sangat berguna yang mendukung bahasa pemrograman bernama Escript. EnCase, dari Guidance Software bisa mengelola dan melihat semua bukti. Terdapat feature untuk mencatat siapa yang bekerja dan kapan dengan data. SafeBack dari New Technologies, Inc untuk memelihara barang bukti dipakai secara khusus oleh pihak penegak hukum AS .